Jumat, 15 Januari 2010

Retinopati Diabetika

• Merupakan salah satu komplikasi Diabetes Melitus (DM) pada mata yang paling banyak menyebabkan kebutaan menetap.
• Terjadinya seiring dengan lamanya menderita DM. Makin lama DM diderita makin tinggi kemungkinan terjadinya retinopati.
• Resiko menderita Retinopati DM tinggi yaitu 60% pada penderita yang menderita DM > 15 tahun, resiko juga meningkat pada orang muda penderita DM.
• Angka kebutaan Retinopati Diabetika adalah ±30%.

Retinopati Diabetika ditandai dengan adanya gangguan pembuluh darah diretina berupa kebocoran, sumbatan dan pada tahap selanjutnya timbul pembuluh darah abnormal yang sangat rapuh dan mudah menimbulkan pendarahan dengan segala akibat yang merugikan.

Kebutaan pada Retinopati Diabetika dapat dikurangi dengan deteksi dan penanganan yang memadai termasuk kontrol teratur.
Penganan dengan sinar Laser bertujuan meringankan akibat kebocoran pembuluh darah serta menghilangkan pembuluh darah abnormal sehingga kemungkinan terjadinya kebutaan dapat dikurangi.
Sinar Laser tidak dapat mengembalikan fungsi penglihatan yang sudah rusak akibat Retinopati Diabetika. Pasca penyinaran laser penderita Retinopati Diabetika masih perlu di follow-up secara teratur, karena mungkin diperlukan terapi laser tambahan.

PEMERIKSAAN DAN TERAPI
Pemeriksaan dan terapi yang dapat dilakukan penderita Retinopati Diabetika antara lain:
• INDIRECT OF THALMOSKOP
Diperiksa seluruh permukaan fundus yi sampai belakang penggantung lensa dapat dilihat dengan alat indirect oftalmoskop, yang sebelumnya mata pasien ditetes dengan midirasil.

• FOTO FUNDUS
Dilakukan foto fundus dengan foto-polaroid, sehingga akan nampak optikus, retina dan pembuluh darah diretina, sebelumnya penderitaditetesi medriasil.

• FOTO FLUORESCEIN ANGIOGRAFI
Dilakukan pemotretan fundus, seperti diatas tetapi sebelumnya penderita selain ditetes medriasil, akan diinjeksi intravena dengan zat kontrassehingga gambaran detail halus epitel pigmen retina, aliran sirkulasi darah retina, gambaran pembuluh darah dan integritas fungsinya. Selain itu FFA juga berfungsi untuk memonitor terapi fotokoagulasi pada penyakit Retina dan Khoroid.

• FOTO KOAGULASI LASER
Adalah teknik terapi menggunakan sumber sinar kuat untuk mengkoagulasikan jaringan, tujuannya merusak jaringan retina yang tidak normal, antara lain menghilangkan adanya pembuluh darah, melekatkan jaringan chorioretina yang terlepas maupun robek dll.

• OPERASI VITREORETINA, Vitrektomi
Penderita Diabetes Retinopati yang telah lanjut, didapatkan Vitreus/badan kaca keruh akibat pendarahan retina masuk kebadan kaca, dan juga berakibat adanya jaringan ikat dibadan kaca yang akan mengakibatkan tarikan retina, sehingga akan berakibat terlepasnya retina atau ablasio-retina. Operasi Vitrektomi digunakan untuk menjernihkan badan kaca dan juga mengupas jaringan ikat yang ada, sehingga lokasi asal perdarahan dapat dilakukan photokoagulasi laser, dan adanya tarikan retina dapat dihindarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar