BNP2TKI Buka Peluang Perawat Magang di Jepang

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) membuka peluang magang untuk nurse (perawat) dan careworker (pengasuh jompo) di Jepang, sebagai realisasi kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jepang.

Kepala BP3TKI Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) I Komang Subadra di Mataram, Rabu (6/1), mengatakan, pendaftaran untuk penempatan TKI perawat dilakukan oleh Pusat Pemberdayaan Profesi dan Tenaga Kesehatan Luar Negeri (Puspronakes LN) Departemen Kesehatan dan untuk TKI careworker oleh BP3TKI.

Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan pendaftaran untuk careworker mulai 1 hingga 23 Februari dan selambat-lambatnya 26 Februari 2010 berbagai persyaratan yang ditetapkan akan dijemput ke masing-masing daerah oleh tim (BNP2TKI). Persyaratan akedemis untuk `careworeker` harus dari lulusan Diploma 3 atau Diploma 4 dan SI lulusan Akademi Keperawatan atau nonkeprawatan, magang di Jepang, tidak ada biaya atau gratis, kecuali biaya pengurusan paspor dan pemeriksaan kesehatan lengkap (medical chek-up) yang harus ditanggung sendiri oleh pencari kerja.

Sesuai nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani pemerintah Indonesia dan Jepang, jumlah tenaga perawat dan careworker yang diminta sebanyak 1.000 orang. Secara nasional pada tahun 2009 harus dikirim sebanyak 792 perawat dan ini merupakan sisa pengiriman tahun 2008 sebanyak 208 tenaga perawat. "Untuk itu kami mengimbau para lulusan akademi perawat baik D3, D4 maupun S1 keperawatan di NTB untuk memanfaatkan peluang magang di Jepang. Selain untuk menambah ilmu dan pengalaman juga akan mendapat gaji cukup tinggi," katanya.

Subadra mengaku tidak mengetahui secara pasti besarnya gaji bagi perawat dan careworker yang magang di Jepang. Namun diperkirakan mencapai Rp20 juta dengan masa kerja selama empat tahun. Ia mengatakan, hingga kini masih relatif sedikit lulusan D3, D4 dan S1 keperawatan yang memanfaatkan peluang magang di Jepang yang dibuka sejak tahun 2008. (Ant)