Kamis, 21 Januari 2010

ASKEP LEUKIMIA

1.Pengertian
Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan pembentuk darah. (Suriadi, & Rita yuliani, 2001 : 175).Leukimia adalah proliferasi tak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sum-sum tulang menggantikan elemen sum-sum tulang normal (Smeltzer, S C and Bare, B.G, 2002 : 248 )Leukimia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa proliferasio patologis sel hemopoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-sum tulang dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh yang lain. (Arief Mansjoer, dkk, 2002 : 495)Berdasarkan dari beberapa pengetian diatas maka penulis berpendapat bahwa leukimia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh prolioferasi abnormal dari sel-sel leukosit yang menyebabkan terjadinya kanker pada alat pembentuk darah.
2.Etiologi
Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu :a.Faktor genetik : virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan struktur gen (Tcell Leukemia – Lhymphoma Virus/ HLTV).b.Radiasic.Obat-obat imunosupresif, obat-obat kardiogenik seperti diethylstilbestrol.d.Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot.e.Kelainan kromosom, misalnya pada down sindrom. (Suriadi & Rita Yuliani, 2001 : hal. 177)Leukemia biasanya mengenai sel-sel darah putih.Penyebab dari sebagian besar jenis leukemia tidak diketahui.Pemaparan terhadap penyinaran (radiasi) dan bahan kimia tertentu (misalnya benzena) dan pemakaian obat antikanker, meningkatkan resiko terjadinya leukemia. Orang yang memiliki kelainan genetik tertentu (misalnya sindroma Down dan sindroma Fanconi), juga lebih peka terhadap leukemia.
3.Gambaran klinik
Manifestasi klinik yang sering dijumpai pada penyakit leukemia adalah sebagai berikut :a.Pilek tidak sembuh-sembuhb.Pucat, lesu, mudah terstimulasic.Demam dan anorexiad.Berat badan menurune.Ptechiae, memar tanpa sebabf.Nyeri pada tulang dan persendiang.Nyeri abdomenh.Lumphedenopathyi.Hepatosplenomegalyj.Abnormal WBC(Suriadi & Rita Yuliani, 2001 : hal. 177)
4.Insiden
ALL (Acute Lymphoid Leukemia) adalah insiden paling tinggi terjadi pada anak-anak yang berusia antara 3 dan 5 tahun. Anak perempuan menunjukkan prognosis yang lebih baik daripada anak laki-laki. Anak kulit hitam mempunyai frekuensi remisi yang lebih sedikit dan angka kelangsungan hidup (survival rate) rata-rata yang juga lebih rendah.ANLL (Acute Nonlymphoid Leukemia) mencakup 15% sampai 25% kasus leukemia pada anak. Resiko terkena penyakit ini meningkat pada anak yang mempunyai kelainan kromosom bawaan seperti Sindrom Down. Lebih sulit dari ALL dalam hal menginduksi
remisi (angka remisi 70%). Remisinya lebih singkat pada anak-anak dengan ALL. Lima puluh persen anak yang mengalami pencangkokan sumsum tulang memiliki remisi berkepanjangan. (Betz, Cecily L. 2002. hal : 300).
5.Patofisiologi
a.Normalnya tulang marrow diganti dengan tumor yang malignan, imaturnya sel blast. Adanya proliferasi sel blast, produksi eritrosit dan platelet terganggu sehingga akan menimbulkan anemia dan trombositipenia.b.Sistem retikuloendotelial akan terpengaruh dan menyebabkan gangguan sistem pertahanan tubuh dan mudah mengalami infeksi.c.Manifestasi akan tampak pada gambaran gagalnya bone marrow dan infiltrasi organ, sistem saraf pusat. Gangguan pada nutrisi dan metabolisme. Depresi sumsum tulang yangt akan berdampak pada penurunan lekosit, eritrosit, faktor pembekuan dan peningkatan tekanan jaringan.d.Adanya infiltrasi pada ekstra medular akan berakibat terjadinya pembesaran hati, limfe, nodus limfe, dan nyeri persendian.(Suriadi, & Yuliani R, 2001: hal. 175)
6.Pemeriksaan laboratorium dan diagnostik
a.Hitung darah lengkap complete blood cell (CBC). Anak dengan CBC kurang dari 10.000/mm3 saat didiagnosis memiliki memiliki prognosis paling baik; jumlah lekosit lebih dari 50.000/mm3 adalah tanda prognosis kurang baik pada anak sembarang umur.b.Pungsi lumbal untuk mengkaji keterlibatan susunan saraf pusatc.Foto toraks untuk mendeteksi keterlibatan mediastinum.d.Aspirasi sumsum tulang. Ditemukannya 25% sel blas memperkuat diagnosis.e.Pemindaian tulang atau survei kerangka untuk mengkaji keterlibatan tulang.f.Pemindaian ginjal, hati, limpa untuk mengkaji infiltrat leukemik.g.Jumlah trombosit menunjukkan kapasitas pembekuan.(Betz, Cecily L. 2002. hal : 301-302).
7.Penatalaksanaan Medis
Protokol pengobatan bervariasi sesuai jenis leukemia dan jenis obat yang diberikan pada anak. Proses induksi remisi pada anak terdiri dari tiga fase : induksi, konsolidasi, dan rumatan. Selama fase induksi (kira-kira 3 sampai 6 minggu) anak menerima berbagai agens kemoterapeutik untuk menimbulkan remisi. Periode intensif diperpanjang 2 sampai 3 minggu selama fase konsolidasi untuk memberantas keterlibatan sistem saraf pusat dan organ vital lain. Terapi rumatan diberikan selama beberapa tahun setelah diagnosis untuk memperpanjang remisi. Beberapa obat yang dipakai untuk leukemia anak-anak adalah prednison (antiinflamasi), vinkristin (antineoplastik), asparaginase (menurunkan kadar asparagin (asam amino untuk pertumbuhan tumor), metotreksat (antimetabolit), merkaptopurin, sitarabin (menginduksi remisi pada pasien dengan leukemia granulositik akut), alopurinol, siklofosfamid (antitumor kuat), dan daunorubisin (menghambat pembelahan sel selama pengobatan leukemia akut). (Betz, Cecily L. 2002. : 302).
Konsep Dasar Keperawatan
Menurut American Nursing Association (ANA) proses keperawatan adalah suatu metode yang sistematis yang diberikan kepada individu, keluarga dan masyarakat dengan berfokus pada respon unik dari individu, keluarga, dan masyarakat terhadap masalah kesehatan yang potensial maupun aktual. ( Marilynn E. Doengoes, dkk .2000 : 6 ).Di dalam memberikan asuhan keperawatan terdiri dari beberapa tahap atau langkah-
langkah proses keperawatan yaitu ; pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
1.Pengkajian
Pengkajian adalah dasar utama dari proses keperawatan, pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu penentuan status kesehatan dan pola pertahanan klien, mengidentifikasi kekuatan dan kebutuhan klien serta merumuskan diagnosa keperawatan. (Budi Anna Keliat, 1994)
Pengkajian pada leukemia meliputi :
a.Riwayat penyakitb.Kaji adanya tanda-tanda anemia :1).Pucat2).Kelemahan3).Sesak4).Nafas cepatc.Kaji adanya tanda-tanda leukopenia1).Demam2).Infeksid.Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia :1).Ptechiae2).Purpura3).Perdarahan membran mukosae.Kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medulola :1).Limfadenopati2).Hepatomegali3).Splenomegalif.Kaji adanya pembesaran testisg.Kaji adanya :1).Hematuria2).Hipertensi3).Gagal ginjal4).Inflamasi disekitar rektal5).Nyeri (Suriadi,R dan Rita Yuliani,2001 : 178)
2.Patofisiologi dan Penyimpangan KDM
Proliferasi sel kankerSel kanker bersaing dengan sel normalUntuk mendapatkan nutrisi
Infiltrasi
Sel normal digantikan denganSel kanker
3.Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan menurut The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA) adalah “ suatu penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan/proses kehidupan yang aktual dan potensial. Diagnosa keperawatan memberikan dasar untuk pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan diamana perawat bertanggung gugat “ (Wong,D.L, 2004 :331)
Menurut Wong, D.L (2004 :596 – 610)
, diagnosa pada anak dengan leukemia adalah :1.Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh2.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia3.Resiko terhadap cedera : perdarahan yang berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit4.Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah5.Perubahan membran mukosa mulut : stomatitis yang berhubungan dengan efek samping agen kemoterapi6.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia, malaise, mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau stomatitis7.Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia8.Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens kemoterapi, radioterapi, imobilitas.9.Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan cepat pada penampilan.10.Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita leukemia.11.Antisipasi berduka berhubungan dengan perasaan potensial kehilangan anak.
4.Rencana keperawatan
Rencana keperawatan merupakan serangkaian tindakan atau intervensi untuk mencapai tujuan pelaksanaan asuhan keperawatan.Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat.Berdasarkan diagnosa yang ada maka dapat disusun rencana keperawatan sebagai berikut (Wong,D.L,2004 )a.Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh1)Tujuan : Anak tidak mengalami gejala-gejala infeksi2)Intervensi :a)Pantau suhu dengan telitiRasional : untuk mendeteksi kemungkinan infeksib)Tempatkan anak dalam ruangan khususRasional : untuk meminimalkan terpaparnya anak dari sumber infeksic)Anjurkan semua pengunjung dan staff rumah sakit untuk menggunakan teknik mencuci tangan dengan baikRasional : untuk meminimalkan pajanan pada organisme infektifd)Gunakan teknik aseptik yang cermat untuk semua prosedur invasifRasional : untuk mencegah kontaminasi silang/menurunkan resiko infeksie)Evaluasi keadaan anak terhadap tempat-tempat munculnya infeksi seperti tempat penusukan jarum, ulserasi mukosa, dan masalah gigiRasional : untuk intervensi dini penanganan infeksif)Inspeksi membran mukosa mulut. Bersihkan mulut dengan baikRasional : rongga mulut adalah medium yang baik untuk pertumbuhan organismeg)Berikan periode istirahat tanpa gangguanRasional : menambah energi untuk penyembuhan dan regenerasi selulerh)Berikan diet lengkap nutrisi sesuai usiaRasional : untuk mendukung pertahanan alami tubuhi)Berikan antibiotik sesuai ketentuanRasional : diberikan sebagai profilaktik atau mengobati infeksi khususb.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia1)Tujuan : terjadi peningkatan toleransi aktifitas2)Intervensi :a)Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dala aktifitas sehari-hariRasional : menentukan derajat dan efek ketidakmampuan
b)Berikan lingkungan tenang dan perlu istirahat tanpa gangguanRasional : menghemat energi untuk aktifitas dan regenerasi seluler atau penyambungan jaringanc)Kaji kemampuan untuk berpartisipasi pada aktifitas yang diinginkan atau dibutuhkanRasional : mengidentifikasi kebutuhan individual dan membantu pemilihan intervensid)Berikan bantuan dalam aktifitas sehari-hari dan ambulasiRasional : memaksimalkan sediaan energi untuk tugas perawatan diric.Resiko terhadap cedera/perdarahan yang berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit1)Tujuan : klien tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan2)Intervensi :a)Gunakan semua tindakan untuk mencegah perdarahan khususnya pada daerah ekimosisRasional : karena perdarahan memperberat kondisi anak dengan adanya anemiab) Cegah ulserasi oral dan rektalRasional : karena kulit yang luka cenderung untuk berdarahc) Gunakan jarum yang kecil pada saat melakukan injeksiRasional : untuk mencegah perdarahand) Menggunakan sikat gigi yang lunak dan lembutRasional : untuk mencegah perdarahane) Laporkan setiap tanda-tanda perdarahan (tekanan darah menurun, denyut nadi cepat, dan pucat)Rasional : untuk memberikan intervensi dini dalam mengatasi perdarahanf) Hindari obat-obat yang mengandung aspirinRasional : karena aspirin mempengaruhi fungsi trombositg) Ajarkan orang tua dan anak yang lebih besar ntuk mengontrol perdarahan hidungRasional : untuk mencegah perdarahand.Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah1)Tujuan : - Tidak terjadi kekurangan volume cairan- Pasien tidak mengalami mual dan muntah2)Intervensi :a)Berikan antiemetik awal sebelum dimulainya kemoterapiRasional : untuk mencegah mual dan muntahb)Berikan antiemetik secara teratur pada waktu dan program kemoterapiRasional : untuk mencegah episode berulangc)Kaji respon anak terhadap anti emetikRasional : karena tidak ada obat antiemetik yang secara umum berhasild)Hindari memberikan makanan yang beraroma menyengatRasional : bau yang menyengat dapat menimbulkan mual dan muntahe)Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi seringRasional : karena jumlah kecil biasanya ditoleransi dengan baikf)Berikan cairan intravena sesuai ketentuang)Rasional : untuk mempertahankan hidrasie.Perubahan membran mukosa mulut : stomatitis yang berhubungan dengan efek samping agen kemoterapi1)Tujuan : pasien tidak mengalami mukositis oral2)Intervensi :a)Inspeksi mulut setiap hari untuk adanya ulkus oralRasional : untuk mendapatkan tindakan yang segerab)Hindari mengukur suhu oralRasional : untuk mencegah traumac)Gunakan sikat gigi berbulu lembut, aplikator berujung kapas, atau jari yang dibalut kasaRasional : untuk menghindari traumad)Berikan pencucian mulut yang sering dengan cairan salin normal atau tanpa larutan bikarbonat
Rasional : untuk menuingkatkan penyembuhane)Gunakan pelembab bibirRasional : untuk menjaga agar bibir tetap lembab dan mencegah pecah-pecah (fisura)f)Hindari penggunaan larutan lidokain pada anak kecilRasional : karena bila digunakan pada faring, dapat menekan refleks muntah yang mengakibatkan resiko aspirasi dan dapat menyebabkan kejangg)Berikan diet cair, lembut dan lunakRasional : agar makanan yang masuk dapat ditoleransi anakh)Inspeksi mulut setiap hariRasional : untuk mendeteksi kemungkinan infeksii)Dorong masukan cairan dengan menggunakan sedotanRasional : untuk membantu melewati area nyerij)Hindari penggunaa swab gliserin, hidrogen peroksida dan susu magnesiaRasional : dapat mengiritasi jaringan yang luka dan dapat membusukkan gigi, memperlambat penyembuhan dengan memecah protein dan dapat mengeringkan mukosak)Berikan obat-obat anti infeksi sesuai ketentuanRasional : untuk mencegah atau mengatasi mukositisl)Berikan analgetikRasional : untuk mengendalikan nyerif.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia, malaise, mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau stomatitis1)Tujuan : pasien mendapat nutrisi yang adekuat2)Intervensi :a)Dorong orang tua untuk tetap rileks pada saat anak makanRasional : jelaskan bahwa hilangnya nafsu makan adalah akibat langsung dari mual dan muntah serta kemoterapib)Izinkan anak memakan semua makanan yang dapat ditoleransi, rencanakan unmtuk memperbaiki kualitas gizi pada saat selera makan anak meningkatRasional : untuk mempertahankan nutrisi yang optimalc)Berikan makanan yang disertai suplemen nutrisi gizi, seperti susu bubuk atau suplemen yang dijual bebasRasional : untuk memaksimalkan kualitas intake nutrisid)Izinkan anak untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan makananRasional : untuk mendorong agar anak mau makane)Dorong masukan nutrisi dengan jumlah sedikit tapi seringRasional : karena jumlah yang kecil biasanya ditoleransi dengan baikf)Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrientRasional : kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan untuk menghilangkan produk sisa suplemen dapat memainkan peranan penting dalam mempertahankan masukan kalori dan protein yang adekuatg)Timbang BB, ukur TB dan ketebalan lipatan kulit trisepRasional : membantu dalam mengidentifikasi malnutrisi protein kalori, khususnya bila BB dan pengukuran antropometri kurang dari normalg.Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia1)Tujuan : pasien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai tingkat yang dapat diterima anak2)Intervensi :a)Mengkaji tingkat nyeri dengan skala 0 sampai 5Rasional : informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan atau keefektifan intervensib)Jika mungkin, gunakan prosedur-prosedur (misal pemantauan suhu non invasif, alat akses venaRasional : untuk meminimalkan rasa tidak amanc)Evaluasi efektifitas penghilang nyeri dengan derajat kesadaran dan sedasiRasional : untuk menentukan kebutuhan perubahan dosis. Waktu pemberian atau obatd)Lakukan teknik pengurangan nyeri non farmakologis yang tepat
Rasional : sebagai analgetik tambahane)Berikan obat-obat anti nyeri secara teraturRasional : untuk mencegah kambuhnya nyerih.Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens kemoterapi, radioterapi, imobilitas1)Tujuan : pasien mempertahankan integritas kulit2)Intervensi :a)Berikan perawatan kulit yang cemat, terutama di dalam mulut dan daerah perianalRasional : karena area ini cenderung mengalami ulserasib)Ubah posisi dengan seringRasional : untuk merangsang sirkulasi dan mencegah tekanan pada kulitc)Mandikan dengan air hangat dan sabun ringanRasional : mempertahankan kebersihan tanpa mengiritasi kulitd)Kaji kulit yang kering terhadap efek samping terapi kankerRasional : efek kemerahan atau kulit kering dan pruritus, ulserasi dapat terjadi dalam area radiasi pada beberapa agen kemoterapie)Anjurkan pasien untuk tidak menggaruk dan menepuk kulit yang keringRasional : membantu mencegah friksi atau trauma kulitf)Dorong masukan kalori protein yang adekuatRasional : untuk mencegah keseimbangan nitrogen yang negatifg)Pilih pakaian yang longgar dan lembut diatas area yang teradiasiRasional : untuk meminimalkan iritasi tambahani.Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan cepat pada penampilan1)Tujuan : pasien atau keluarga menunjukkan perilaku koping positif2)Intervensi :a)Dorong anak untuk memilih wig (anak perempuan) yang serupa gaya dan warna rambut anak sebelum rambut mulai rontokRasional : untuk membantu mengembangkan penyesuaian rambut terhadap kerontokan rambutb)Berikan penutup kepala yang adekuat selama pemajanan pada sinar matahari, angin atau dinginRasional : karena hilangnya perlindungan rambutc)Anjurkan untuk menjaga agar rambut yang tipis itu tetap bersih, pendek dan halusRasional : untuk menyamarkan kebotakan parsiald)Jelaskan bahwa rambut mulai tumbuh dalam 3 hingga 6 bulan dan mungkin warna atau teksturnya agak berbedaRasional : untuk menyiapkan anak dan keluarga terhadap perubahan penampilan rambut barue)Dorong hygiene, berdan, dan alat alat yang sesuai dengan jenis kelamin , misalnya wig, skarf, topi, tata rias, dan pakaian yang menarikRasional : untuk meningkatkan penampilanj.Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita leukemia1)Tujuan : pasien atau keluarga menunjukkan pengetahuan tentang prosedur diagnostik atau terapi2)Intervensi :a)Jelaskan alasan setiap prosedur yang akan dilakukan pda anakRasional : untuk meminimalkan kekhawatiran yang tidak perlub)Jadwalkan waktu agar keluarga dapat berkumpul tanpa gangguan dari staffRasional : untuk mendorong komunikasi dan ekspresi perasaanc)Bantu keluarga merencanakan masa depan, khususnya dalam membantu anak menjalani kehidupan yang normalRasional : untuk meningkatkan perkembangan anak yang optimald)Dorong keluarga untuk mengespresikan perasaannya mengenai kehidupan anak sebelum diagnosa dan prospek anak untuk bertahan hidup
Rasional : memberikan kesempatan pada keluarga untuk menghadapi rasa takut secara realistise)Diskusikan bersama keluarga bagaimana mereka memberitahu anak tentang hasil tindakan dan kebutuhan terhadap pengobatan dan kemungkinan terapi tambahanRasional : untuk mempertahankan komunikasi yang terbuka dan jujurf)Hindari untuk menjelaskan hal-hal yang tidak sesuai dengan kenyataan yang adaRasional : untuk mencegah bertambahnya rasa khawatiran keluargak.Antisipasi berduka berhubungan dengan perasaan potensial kehilangan anak1)Tujuan : pasien atau keluarga menerima dan mengatasi kemungkinan kematian anak2)Intervensi :a)Kaji tahapan berduka terhadap anak dan keluargaRasional : pengetahuan tentang proses berduka memperkuat normalitas perasaan atau reaksi terhadap apa yang dialami dan dapat membantu pasien dan keluarga lebih efektif menghadapi kondisinyab)Berikan kontak yang konsisten pada keluargaRasional : untuk menetapkan hubungan saling percaya yang mendorong komunikasic)Bantu keluarga merencanakan perawatan anak, terutama pada tahap terminalRasional : untuk meyakinkan bahwa harapan mereka diimplementasikand)Fasilitasi anak untuk mengespresikan perasaannya melalui bermainRasional : memperkuat normalitas perasaan atau reaksi terhadap apa yang dialami
5.Implementasi
Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan dari perencanaan keperawatan yang telah dibuat untuk mencapai hasil yang efektif. Dalam pelaksanaan implementasi keperawatan, penguasaan keterampilan dan pengetahuan harus dimiliki oleh setiap perawat sehingga pelayanan yang diberikan baik mutunya. Dengan demikian tujuan dari rencana yang telah ditentukan dapat tercapai (Wong. D.L.2004:hal.331).
6.Evaluasi
Evaluasi adalah suatu penilaian terhadap keberhasilan rencana keperawatan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan klien. Menurut Wong. D.L, (2004 hal 596-610) hasil yang diharapkan pada klien dengan leukemia adalah :a.Anak tidak menunjukkan tanda-tanda infeksib.Berpartisipasi dalam aktifitas sehari-sehari sesuai tingkat kemampuan, adanya laporan peningkatan toleransi aktifitas.c.Anak tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan.d.Anak menyerap makanan dan cairan, anak tidak mengalami mual dan muntahe.Membran mukosa tetap utuh, ulkus menunjukkan tidak adanya rasa tidak nyamanf.Masukan nutrisi adekuatg.Anak beristirahat dengan tenang, tidak melaporkan dan atau menunjukkan bukti-bukti ketidaknyamanan, tidak mengeluhkan perasaan tidak nyaman.h.Kulit tetap bersih dan utuhi.Anak mengungkapkan masalah yang berkaitan dengan kerontokan rambut, anak membantu menentukan metode untuk mengurangi efek kerontokan rambut dan menerapkan metode ini dan anak tampak bersih, rapi, dan berpakaian menarik.j.Anak dan keluarga menunjukkan pemahaman tentang prosedur, keluarga menunjukkan pengetahuan tentang penyakit anak dan tindakannya. Keluarga mengekspresikan perasaan serta kekhawatirannya dan meluangkan waktu bersama anak.k.Keluarga tetap terbuka untuk konseling dan kontak keperawatan, keluarga dan anak mendiskusikan rasa takut, kekhawatiran, kebutuhan dan keinginan mereka pada tahap terminal, pasien dan keluarga mendapat dukungan yang adekuat.
Sumber:
1.Sunar Trenggana, Dr. Leukemia ; Penuntun bagi orang tua Bagian Ilmu Kesehatan Anak, FK UNHAS/SMF Anak RS DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar.2.Susan Martin Tucker, Mary M. Canabbio, Eleanor Yang Paquette, Majorie Fife Wells, 1998, Standar Perawatan Pasien, volume 4, EGC.3.Abdoerrachman MH, dkk, 1998, Ilmu Kesehatan Anak, Buku I, penerbit Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.4.Anna Budi Keliat, SKp, MSc., 1994, Proses Keperawatan, EGC.5.Marilynn E. Doenges, Mary Prances Moorhouse, Alice C. Beissler, 1993, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC.6.Rosa M Sacharin, 1996, Prinsip Keperawatan Pediatrik, edisi 2, Jakarta7.Soeparman, Sarwono Waspadji, 1998, Ilmu Penyakit Dalam, jilid II, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar